Raden Pandji Soeroso (EYD: Suroso, lahir di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, 3 November 1893 – meninggal di Indonesia, 16 Mei 1981 pada umur 87 tahun) adalah mantan Gubernur Jawa Tengah, mantan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia, dan mantan anggota BPUPKI/PPKI. Ia juga bertugas sebagai wakil ketua BPUPKI yang dipimpin oleh K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat.
Pemerintah Indonesia telah mengangkat Raden Pandji Soeroso sebagai salah seorang Pahlawan Nasional Indonesia, melalui Surat Keputusan Presiden No. 81/TK/1986. Ia juga dikenal sebagai Pendiri Koperasi Pegawai Negeri Republik Indonesia, sehingga ia juga dijuluki Bapak Koperasi Pegawai Negeri Republik Indonesia.
Salah seorang putranya adalah Raden Panji Soejono (1926 - sekarang) seorang ahli purbakala atau arkeolog senior di Indonesia. Soejono adalah mahaguru arkeologi khususnya bidang prasejarah di beberapa universitas di Indonesia. Antara lain: UI, UGM dan Universitas Udayana. Sempat menjadi Kepala Pusat Penelitian Arkeologi Nasional (1974 - 1989).
Raden Panji (R.P.) adalah varian gelar kebangsawanan pria dalam tradisi feodal Jawa. Gelar ini dipakai di sebagian wilayah Jawa Timur untuk keluarga bupati-bupati daerah vazal Kesultanan Mataram, seperti Besuki dan Pasuruan. Jabatan bupati di wilayah-wilayah itu diwariskan cara turun-temurun. Setelah wilayah-wilayah ini berada di bawah administrasi pemerintah kolonial, gelar tersebut tetap dipakai hingga berakhirnya masa penjajahan.
Dalam periode pemerintahan republik, bupati kemudian dipilih oleh DPRD dan kemudian dipilih langsung melalui Pilkada. Gelar R.P. tidak dipakai lagi bagi para bupati terpilih, namun keturunan para bupati feodal masih menggunakan gelar ini. Beberapa tokoh nasional masih memakai gelar ini, seperti R.P. Soeroso (1893-1981, tokoh Sarekat Islam, pahlawan nasional, mantan menteri, mantan Gubernur Jawa Tengah), R.P. Mohammad Noer (mantan gubernur Jawa Timur), Prof. R.P. Soejono (arkeolog), dan R.P. Chandra Pratomo Samiadji Massaid (Adjie Massaid, model, politisi).