Raden Ayu Lasminingrat | Sakola Kautamaan Istri

Raden Ayu Lasminingrat - Sakola Kautamaan IstriRaden Ayu Lasminingrat yang lahir 29 Maret 1854 di Garut Jawa Barat adalah seorang pelopor kemajuan wanita Sunda, dan pendiri Sakola Kautamaan Istri. Raden Ayu Lasminingrat adalah putri sulung pasangan Raden Haji Muhamad Musa, seorang penghulu sekaligus sastrawan sunda yang menikah dengan Raden Ayu Ria.

Raden Haji Muhamad Musa mendirikan sekolah Eropa dengan menggaji dua orang guru eropa. Dari didikan tersebut, Lasminingrat mahir dalam menulis dan berbahasa Belanda. Lasminingrat menikah dengan Raden Adipati Aria Wiratanudatar VII, yang merupakan Bupati Garut. Dia bercita cita untuk memajukan peranan perempuan Nusantara.

Tahun 1879, Lasminingrat mendidik melalui buku bacaan bahasa sunda, pendidikan moral, agama, ilmu alam, psikologi dan sosiologi. Dia sisipkan dalam cerita sesuai kultur sunda. Pada 1907 Lasminingrat mendirikan Sakola Kautamaan Istri di lingkungan Ruang Gamelan, Pendopo Garut. Dia berkonsentrasi di bidang pendidikan bagi kaum perempuan Sunda.

Tahun 1911 sekolah berkembang dan pindah ke Jalan Ranggalawe. Sekolah ini akhirnya mendapatkan pengesahan dari pemerintah Hindia Belanda pada 12 Februari 1913. Tahun 1912, Lasminingrat mendirikan kembali Sakola Istri untuk kaum perempuan dimana letak bangunannya sekarang dipakai SMA Negeri 1 Garut, sebelah timur alun-alun.

Pihak kolonial menganggap jasa dan peranan Lasminingrat besar dalam membangun pendidikan dan oleh karenanya ia diberi penghargaan dan kompensasi bulanan mengajar. Seiring pergantian nama Kabupaten Limbangan menjadi Kabupaten Garut tahun 1913, R A A Wiratanudatar VIII diganti R A A Suria Kartalegawa yang masih terhitung keponakannya.

Akhirnya Raden Ayu Lasmingrat pindah dari pendopo ke sebuah rumah di Regensweg di Jalan Siliwangi. Rumah yang besar ini sekarang menjadi Yogya Department Store. Hingga usia 80 tahun ia masih aktif dalam dunia pendidikan. Pada masa Jepang, Sakola Kautamaan Istri diganti namanya menjadi Sekolah Rakyat dan menerima laki-laki.

Sejak tahun 1950, SR tersebut berubah menjadi SDN Ranggalawe I dan IV. Di tahun 1990-an hingga kini berubah lagi menjadi SDN Regol VII dan X. Lasminingrat meninggal 10 April 1948 dalam usia 94 tahun dan dimakamkan di belakang Mesjid Agung Garut. Cita-cita dan perjuangannya diteruskan kerabatnya, Purnacyrfilm maningrat.

Related Posts:

  • Abdul Halim Majalengka - Ulama yang ToleranAbdul Halim atau K.H. Abdul Halim, lebih dikenal dengan nama K.H. Abdul Halim Majalengka (lahir di Desa Ciborelang, Jatiwangi, Majalengka, Kecamatan Jatiwangi, Majalengka, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, 26 Juni 1887 – meni… Read More
  • K.H. Zainal Mustafa - Singaparna TasikmalayaK.H. Zainal Mustafa (lahir di Bageur, Cimerah, Singaparna, Tasikmalaya, 1899 – meninggal di Jakarta, 28 Maret 1944) adalah salah satu pahlawan nasional Indonesia. Ia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Tasikmalaya. Pada tangga… Read More
  • Biografi 3 Tokoh Pahlawan Bandung Lautan ApiBandung Lautan Api merupakan peristiwa kebakaran besar yang terjadi di kota Bandung, tepatnya pada tanggal 23 Maret 1946. Demi mencegah tentara sekutu dan tentara NICA Belanda menggunakan kota Bandung sebagai markas strategis… Read More
  • Achmad Soebardjo - Pejuang KemerdekaanMr. Raden Achmad Soebardjo Djojoadisoerjo (lahir di Karawang, Jawa Barat, 23 Maret 1896 – meninggal 15 Desember 1978 pada umur 82 tahun) adalah tokoh pejuang kemerdekaan Indonesia, diplomat, dan seorang Pahlawan Nasional Indo… Read More
  • Bupati Bandung Sani Lupias AbdurachmanKol. (Purn.) Sani Lupias Abdurachman (lahir 25 November 1922; umur 96 tahun) adalah Bupati Bandung pada masa periode tahun 1980 hingga 1985. Ia dilantik menjadi Bupati pada 4 Desember 1980 di depan Sidang Paripurna DPRD TK.II… Read More